Bali, 7 April 2018 – Ketua Umum
DPP Garda Pemuda NasDem (GPND), Prananda Surya Paloh, menegaskan pentingnya
menerapkan nilai-nilai kearifan lokal yang berlandaskan pedoman TRI HITA KARANA
– sebuah konsep filosofis yang menekankan tentang sikap damai dengan Tuhan,
damai dengan sesama, dan damai dengan alam sekitar – dalam acara Pelantikan
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Garda Pemuda NasDem (GPND) Provinsi Bali, I
Kadek Sujanayasa. Acara pengukuhan ini disaksikan langsung oleh Ketua DPW
Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa; Ketua DPD Partai NasDem
Kabupaten Karang Asem yang juga menjabat sebagai Bupati Karang Asem, I Gusti Ayu
Mas Sumatri; serta jajaran DPP GPND se-Bali.
“Memiliki
PUJA MANDALA yang merupakan satu-satunya kawasan di dunia dengan 5 tempat
ibadah yang saling berdampingan, Bali merupakan miniatur dan teladan terbaik
kebhinekaan dan toleransi yang diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menjawab
masalah intoleransi yang saat ini tengah marak terjadi di Indonesia,” ujar
Prananda. Seiring dengan komitmen GPND untuk mewujudkan bangsa yang beretika
dan toleransi terhadap sesama, Prananda menghimbau para kader GPND Bali untuk
menjadi bagian dari perawat kebhinekaan, garda kebudayaan penjaga warisan
leluhur, penjaga idealisme semangat restorasi, dan menjadi abdi terbaik bagi
rakyat Bali.
Prananda
juga menyampaikan harapannya agar filosofi TRI HITA KARANA dapat diterapkan
dalam berbagai bidang, termasuk bidang kewirausahaan yang menjadi salah satu
fokus kegiatan yang akan dijalankan oleh DPW GPND Provinsi Bali.
Saat
ini, tercatat sebanyak 77,2% atau 2,46 juta jiwa dari total penduduk Bali
merupakan angkatan kerja yang produktif dengan 98% angkatan kerja yang memiliki
pekerjaan. “Hal ini menunjukkan bahwa Bali memiliki potensi ekonomi yang
tinggi, baik di bidang pariwisata maupun industri kreatif, yang didukung dengan
potensi pasar yang menjanjikan seiring dengan tingginya angka pengunjung di
Bali,” ujar Prananda.
Hal
ini lah yang menjadi landasan utama bagi DPW GPND Provinsi Bali untuk
menyematkan program kewirausahaan yang meilbatkan nilai-nilai kearifan lokal
sebagai bentuk implementasi TRI HITA KIRANA. Selain memberikan pembinaan dan
pelatihan kepada wirausaha muda, mulai dari keterampilan manajemen hingga
pemasaran, Prananda juga menyatakan bahwa program ini juga akan berfokus pada
pemberdayaan wirausaha di bidang pertanian yang mengedepankan kelestarian alam.
Mengusung
konsep Desapreneur, program kewirausahaan ini akan memaksimalkan potensi desa
yang merupakan penopang perekonomian kota. Hal ini juga harus ditunjang dengan
dukungan infrastruktur (listrik, internet, transportasi) yang mumpuni, peran
BUMDes untuk memberdayakan pemuda desa, serta akses yang luas terhadap lembaga
bantuan keuangan. Prananda juga menegaskan bahwa pengembangan wirausaha di
daerah pedesaan harus tetap mengusung model ekonomi kerakyatan, modern, ramah
lingkungan, dan berbudaya.
Dalam
acara ini, Prananda juga menyerukan komitmen GPND untuk mendukung penuh
pasangan Rai Mantra – Sudikerta yang dinilai sebagai pasangan Cagub-Cawagub Bali
2018 dengan simbol kesantunan dan kerja nyata demi mewujudkan Bali yang
harmoni.
Prananda
kemudian menekankan, “Kader GPND harus bekerja sekuat tenaga dan berkomitmen
sebagai pembantu setia dan terpercaya demi kemenangan pasangan Mantra-Kerta.
Dengan tercatatnya 3 juta DPT di Bali dan asumsi tingkat partisipasi sebesar
75%, maka paket Mantra-Kerta membutuhkan sekitar 1,2 juta suara untuk menang,
dan ini bukan beban yang ringan.”
Menutup
pidatonya, Prananda berpesan agar para kader GPND senantiasa memperkuat tidak
hanya aspek lahiriah, namun juga batiniah yang tidak hanya kuat fisik, namun
juga kuat idealisme dan loyalitas.