Garda Pemuda NasDem (GP NasDem) menilai terjadinya aksi
terorisme melalui bom bunuh diri di Surabaya sebagai pukulan keras terhadap
rasa keamanan rakyat di segala golongan. Organisasi sayap kepemudaan di bawah
Partai NasDem ini turut menyampaikan rasa simpatinya terhadap para keluarga
korban yang terdampak dan menuntut ketegasan dari institusi pemerintahan
terkait yang bertanggung jawab dalam menuntaskan isu terorisme di Indonesia.
“Garda Pemuda NasDem turut berduka cita yang sedalam-dalamnya
bagi korban serta keluarga para korban yang diakibatkan oleh aksi bom bunuh
diri di Surabaya hari ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan
ketabahan sebesar-besarnya dalam menghadapi musibah ini,” ucap Ketua Umum GP
NasDem, Prananda Surya Paloh.
Peristiwa yang telah menelan sejumlah korban jiwa ini dinilai
telah menjadi pukulan telak bagi rasa keamanan tidak hanya warga Surabaya,
namun seluruh warga negara Indonesia.
Prananda pun meminta Presiden Joko Widodo untuk menjadikan
tragedi ini sebagai landasan untuk memberikan perhatian khusus terhadap kinerja
institusi pemerintahan terkait. “Kami mengutuk keras kejadian tersebut!
Kehidupan kita sebagai warga negara terancam. Presiden harus segera melakukan
evaluasi terhadap aparat keamanan kita! Kemana Badan Intelijen Negara?”
tegasnya.
Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI ini juga menyorot peran
Polri sebagai pemelihara Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan
penegak hukum dalam menindaklanjuti aksi terorisme ini. “Kepolisian harus
segera melakukan evaluasi internal mengapa hal ini bisa terjadi. Melakukan
segala cara dalam mengusut sampai tuntas dan menindak tegas pihak yang
bertanggungjawab atas kejadian yang keji dan tidak manusiawi ini,” lanjut
Prananda.
Ia menegaskan kesiapan GP NasDem untuk ikut serta dalam usaha
memberantas usaha-usaha memecah belah kerukunan beragama seluruh masyarakat
Indonesia melalui aksi terorisme dalam bentuk apa pun.
“Kami siap mengawal sebagai garda terdepan dalam menuntas
terorisme sampai ke akar-akarnya. Tidak ada tempat bagai terorisme untuk hidup
di bumi Pancasila Indonesia! Jangan beri ruang bagi penjahat-penjahat
kemanusiaan di Republik ini!,” seru Prananda.
Prananda kemudian turut menghimbau seluruh elit politik dan
dan masyarakat untuk tidak mempolitisasi tragedi ini untuk kepentingan
tertentu, khususnya dengan membawa isu agama. “Jadikan agama sebagai ruh atau
nilai perjuangan, bukan lagi untuk kepentingan sesaat,” tutupnya.